peace signpeace sign New Year, New Hope!!!! peace signpeace sign

Monday, January 28, 2013

Piano Guys, Nuts Musician

Ever heard about the Piano Guys? A group of musician that's playing cello and piano. They play the songs without lyrics just music, and oh My God it's fantastic. I love their way to play the music. They first appeareance are from youtube.com and become famous after millions people viewed their videos. This people is amazing and I like them.
They already have two albums, released December 2011 and October 2012. Most of their music are like a comedy but there are also a serius one, like Michael meets Mozart, and Bring Him Home.
In the middle of working, I just want to share their music to you guys, for a complete biography and more information about them, I think you can find it in google. :) So just relax and watch their videos, I gave you one. Check this out brother and sister.


Thursday, January 24, 2013

Who is Miroslav Janu?

The news of Miroslav Janu's death is shocking all of Indonesian football. The doctor said that he has a heart attack. I'm really sad about it, seriously I admire this coach. He is a good coach, and I believed someday he can be the manager of Indonesia National Team. But now he went away, and never comeback again. You're live eternally now coach. You're happy there, you're the best coach. RIP Janu.

Who is Janu, maybe for some peole he is unknown. But for Indonesian football, he is one of the best foreign coach. He was born at Prague in November 8th, 1959, he started his career as football player in 1977 in Slavia Praha. He played as a center back and sometimes as a midfielder. He played until 1988 before moved to the derby team Bohemians Prague. He took 2 years playing there before finally went to the South East Asia and played for Sabah (Malaysia) in 1990. In 1992 he came back to his country and played again with Bohemians Prague. He also played for the National Team in the Olympic Qualification in 1988 but their team weren't qualified.

Miroslav Janu, Pelatih Hebat itu telah Tiada

Ketika sedang asyik surfing di twitter sore ini, saya membaca sebuah kabar menyedihkan. Telah berpulangnya salah satu pelatih asing terhebat di Indonesia, Miroslav Janu. Tentunya penggemar bola Indonesia terkejut, bahkan timnya saat ini Persebaya DU mengaku terkejut, karena sebelumnya coach Janu tidak menunjukkan tanda - tanda penyakit kronis apapun. Coach Janu menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Islam Jemursari, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (24/1) siang, tepatnya sekitar pukul setengah satu siang. Hasil pemeriksaan dokter mengatakan bahwa dia mengalami jantung koroner. 

Menurut beberapa artikel yang saya baca, awalnya Coach Janu sedang bersantai sambil membaca koran di apartemennya di Surabaya. Tiba - tiba dia mengeluh sakit di bagian dada, kemudian langsung dibawa ke rumah sakit dan masuk ruang UGD. Tak lama kemudian dia menghembuskan nafas terakhirnya. Sebelum meninggal, dia sempat mengatakan kepada salah satu asistennya, Coach Tony Ho, bahwa dia tidak ingin meninggal di Indonesia.

Wednesday, January 23, 2013

Yiruma, Romantic Piano Man

When I opened my friend's blog, I just heard one beautiful sound, the very soft song from piano, and I found the man behind this. Yeah, he is Yiruma. Actually, I don't know who he is, it's embarrasing, isn't it? So I try to googling about him. He is from South Korea, born February 15, 1978. One of his song "Kiss the Rain" has became the soundtrack of The Twilight (and once again I don't know anything about that film) and bla bla bla..... 

Anything about Yiruma, you are able to find it by yourself on the internet, so I wouldn't talk too much about this man. I just want to share one of his song that I like, seriously, I do love this song. This my last post for today, so just hear this song as your lullaby guys. And good night, have a nice sleep and nice dream tonight. Hoaaaaaaahhhhm.

Don't forget to brush your teeth, brush your feet, brush your hands, brush your head, your body, and brush your.......................zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz 

The Story of Butterfly


Once upon a time, there was a young man at the edge of the lake. He looked pensive. His eyes empty, staring the water in front of him. All side of the edge has been passed by him, but there ‘s no point that makes him satisfied. Just the silent place, until there’s a voice greeted him. Ooo, there were other people there.
 
“What’re you doing here young man?” Someone ask. Apparently there was  an old man there. “What are you worried about?” The young man turned to side, “I’m tired old man. There was so many kilometres of distances I’ve walked to find the happiness, but I never find it in myself. I’ve run through the mountains and the valleys, but there was no sign that the happiness come to me. Where do I should lookfor it? When will I find it?”

The old man sat closer, listening attentively. He looked the tired face in front of him. Than he began to talk, “There is a garden there, if you want the answer to your question, just try to catch a butterfly for me.” Then they looked each other. “Yeah… catch a butterfly for me with your hand” the old man repeated his words again.
 
The young man rose slowly. Stepped towards for one direction, the garden. Not for long time, he found the garden. The garden is full with trees and flowers are blooming. Not surprisingly, many butterflies were flying there. The old man, looking from the distances, see the behavior from the anxious young man.

Tuesday, January 22, 2013

Pidato Resmi Obama saat Pelantikan, 21 Januari 2013

Seperti janji saya di postingan sebelumnya, saya akan menyajikan pidato Barrack Obama dalam bahasa Indonesia. Untuk segala kekurangannya kiranya anda mau berbaik hati untuk mengoreksinya kembali. Silakan dibaca :)

"Wakil Presiden Biden, Hakim Agung, Anggota Kongres Amerika Serikat, tamu – tamu terhormat, dan segenap warga Amerika Serikat:
Setiap kali kita berkumpul untuk acara pelantikan presiden, kita menyaksikan tentang kekuatan dari konstitusi Amerika Serikat.  Kita menegaskan janji demokrasi kita. Kita mengingat kembali bahwa yang mengikat negara ini selalu tetap bersama bukanlah warna kulit atau agama dan keyakinan kita ataupun suku dan marga kita. Sesuatu yang membuat kita luar biasa – yang membuat kita merasa menjadi orang Amerika – adalah kesetiaan kita pada sebuah ide, sebuah deklarasi kemerdekaan yang dibuat lebih dari dua abad lalu.
“Kita memegang teguh suatu kebenaran, bahwa semua orang adalah setara, mereka diberkahi oleh penciptanya dengan hak – hak yang tidak dapat dirampas, yaitu hak untuk hidup, beroleh kebebasan, dan mengejar kebahagiaan.”

OBAMA Speech in Inaugural, January 21th, 2013

Donna Gialanella/The Star-Ledger
Getting wake up in the middle of the night, and directly remember that today is an Obama inaugural event for the second time, after 2009 (when he became US President for the first time). So this event is the second time for him as he won  the elections for the second times, beating the competitor Mitt Romney. And unfortunately, I failed to watch it, because it has been finished when I started to streaming on internet. Anyway I just watch the video record (replay video), hmm I saw there that peoples were enthusiastic to see him. So for you people, who doesn't see the speech I will give you the text of the speech (just find by yourself for the video :p)

"Vice President Biden, Mr. Chief Justice, Members of the United States Congress, distinguished guests, and fellow citizens:

Sunday, January 20, 2013

Do You Hear the People Sing....

Happy Sunday everyone. Today I just want to share a lyric from Les Misérables original soundtrack. The title is “Do You Hear the People Sing…”. Full of the spirit and is just like the national anthem, but I believe you will like this song. Just singing loudly friends!!!



Do you hear the people sing?
Singing a song of angry men?
It is the music of a people
Who will not be slaves again!
When the beating of your heart
Echoes the beating of the drums
There is a life about to start
When tomorrow comes!

Saturday, January 19, 2013

Butet Manurung: Sebuah Sekolah untuk Kehidupan

Saur Marlina Manurung adalah orang yang sangat inspiratif dan dia dikenal oleh masyarakat ramai karena jasanya yang besar sebagai perintis dan pelaku pendidikan alternatif bagi masyarakat terasing dan terpencil di Indonesia. Sebagaimana gadis Batak lainnya, perempuan yang lahir di Jakarta, 21 Februari 1972 ini lebih akrab disapa Butet, dan sekarang namanya lebih dikenal sebagai Butet Manurung. Butet adalah seorang pribadi yang tumbuh dengan didikan manja dari sang ayah, Victor Manurung. Namun, semenjak meninggalnya Victor Manurung, Butet tumbuh menjadi pribadi yang tegar dan tidak lagi manja. Dulu saat masa sekolah, Butet sering kali diajak oleh temannya untuk menjelajahi hutan dan gunung. Butet memang mengakui bahwa dirinya sangat menyukai alam, sehingga pada tahun 1999 Ia sangat senang ketika mendapat kesempatan untuk pergi mengabdikan diri ke pedalaman hutan Jambi. Butet pun berangkat ke hutan, meninggalkan Jakarta dan metropolitannya, kota kelahiran sekaligus tempat Ia tumbuh dewasa, untuk mengemban tugas yang tidak ringan, apalagi untuk seorang perempuan.

Batak, Apa Artinya?


Sudah sejak lama asal kata atau pengertian dari sebutan (kata) Batak (nama salah satu etnis di Indonesia) diteliti dan diperbincangkan banyak orang. Bahkan ketika ada beberapa suratkabar yang diterbitkan di awal abad 20 atau juga masa sebelumnya, polemik sudah terjadi pada sejumlah penulis yang memperdebatkan apa sebenarnya pengertian dari kata (nama) Batak, dan dari mana asal muasal nama tersebut. Di suratkabar Pewarta Deli No. 82 tahun 1919 misalnya, polemik yang paling terkenal adalah polemik antara penulis yang menggunakan nama samaran “Batak na so Tarporso” dengan J. Simanjutak. Keduanya saling mempertahankan pendirian dengan argumentasi masing-masing, sehingga menyebabkan polemik sempat berkepanjangan. Demikian pula di surat kabar keliling mingguan yang diterbitkan HKBP pada edisi tahun 1919 dan 1920, perbincangan mengenai pengertian Batak juga cukup ramai dimunculkan.

BERSYUKURKAH KITA???

Saya ingin berbagi renungan untuk kita di malam ini, ditulis dalam Buletin Conscentia HKBP Yogyakarta edisi November 2009 lalu. Silakan membaca bagi anda yang membutuhkan renungan.
Dalam hidup ini, ketika engkau merasa sedih karena tidak diterima oleh teman-temanmu, ingatlah bayi-bayi malang yang ditolak bahkan dibuang oleh orangtua kandungnya di tempat sampah atau di pinggir jalan.
Ketika engkau merasa sendiri, bayangkanlah seorang nenek tua yang hidup sendirian dan selama seminggu menunggu anak serta cucunya menjenguknya diakhir pekan.
Ketika engkau dilecehkan orang melalui kata-kata yang tajam, bayangkanlah para pengemis yang setiap hari dilecehkan orang tetapi mereka masih tegar.
Ketika engkau putus cinta dan merasa kesepian, bayangkanlah orang-orang yang selalu bertepuk sebelah tangan dan tidak pernah merasakan cinta dari seorang kekasih.

ANTARA NOMMENSEN DAN SISINGAMANGARAJA

Sebuah Refleksi untuk Mengenal Jatidiri HKBP

PENDAHULUAN
        Penetapan tema Jubileum 150 tahun HKBP dengan judul “Mengembalikan Jati diri HKBP” dapat menjadi sebuah perdebatan dan dapat juga mendatangkan kontroversi di antara warga HKBP. Dari segi etimologi nama HKBP adalah Huria Kristen Batak Protestan yang dapat diterjemahkan dengan Persekutuan Kristen Batak Protestan. Sementara ada orang yang mengaitkan HKBP itu dengan inisial 4 orang pendeta yang mendeklarasikan berdirinya HKBP itu tgl 7 Oktober 1861, yaitu (H)eine, (K)lammer, (B)etz, dan V(P)an Aselt yang dari kesemuanya itu tidak seorangpun yang merupakan orang Batak, mereka semua adalah orang Barat (Sibontar mata).

Les Misérables, An Opera in Box Office

Semua headline berita, mulai dari media cetak sampai media elektronik berisi tentang banjir Jakarta. Gara – gara banjir juga banyak kegiatan jadi terhambat, sekolah, kerja, kuliah, susah untuk dilaksanakan seperti hari – hari biasanya. Untuk bepergian atau sekedar berjalan – jalan di weekend juga menjadi malas akibat banyaknya ‘kolam renang dadakan’ di Jakarta, ibukota negara kita tercinta ini. Salah seorang teman saya yang mungkin sudah terlalu stress menghadapi banjir memposting di Facebook tentang efek positif dari banjir kali ini. Begini kira – kira tulisannya.
“Efek Positif Banjir Jakarta”
1. Car free day tercapai selama sebulan... (banjir kendaraan ga bisa lewat)
2. Hidup sehat tercapai melalui olahraga... (renang)
3. Kerukunan antar warga tercapai dan saling tolong menolong... (mindahin tivi,kulkas,dan elektronik lain)
4. tingkat kriminal pencurian menurun... (semua orang sibuk di posko bencana, lagian yang mau diambil udah hanyut)
5. Sekeluarga bisa kumpul dan bisa semakin harmonis... (orang tua ga bisa berangkat kerja, anak ga bisa berangkat sekolah).
Yap, lelucon yang mungkin ada benarnya juga, tapi ya sudahlah, saya tidak mengajak untuk memperdebatkan lelucon di atas.
Kali ini saya absen dulu ngomongin yang namanya banjir, saya prefer bercerita tentang film baru yang baru saja saya tonton beberapa hari yang lalu (premier lho *nyombong). Yap, Les Misérables, film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya novelis Victor Hugo. Disutradarai oleh Tom Hooper (The King’s Speech, The Damned United) menjadikan Les Misérables salah satu film terbaik di awal tahun ini. Hal ini dibuktikan dengan mendapat beberapa penghargaan di ajang festival film bergengsi seperti American Film Institute kategori Movies of the Year, Golden Globe kategori The Best Picture, Musical, or Comedy Film, The Best Actor, The Best Supporting Actress, dan sederet penghargaan lainnya. Dan juga tidak ketinggalan menjadi nominasi dalam berbagai kategori di ajang penghargaan paling prestisius bagi insan film dunia, Oscar 2013 yang akan diadakan pada 24 Februari 2013 mendatang.

Mungkinkah Jakarta ‘Bermusuhan’ dengan Banjir?

suarajakarta.com

Menyambung post saya sebelumnya tentang faktor – faktor penyebab banjir, kembali saya akan menulis (karena mood sedang memuncak) tentang ehemm, lagi – lagi banjir. Tentunya sebagian besar warga Jakarta sudah akrab dengan yang namanya banjir. Akrab bukan berarti menyukai banjir tentu saja, melainkan dipaksa mengalami banjir. Penanganan banjir tentunya tidak segampang seperti perencanaan ahli – ahli sipil dan lingkungan di atas kertas, tetapi membutuhkan partisipasi seluruh warga Jakarta. Ya ketidakpedulian memang menjadi momok warga Jakarta. Terutama dari segi ketidakpedulian terhadap lingkungan. Maraknya pembuangan sampah secara sembarangan tentu menyebabkan penumpukan sampah di tempat – tempat yang tidak seharusnya jadi tempat sampah. Oke, kita sepakat untuk mulai peduli, jadi kita sampingkan dulu sedikit tentang peduli dan tidak peduli.

Faktor – faktor Penyebab Banjir Jakarta



Sumber: Kompas
Sudah hampir 2 tahun saya tidak lagi aktif dalam menulis di blog, dikarenakan beberapa kesibukan, kuliah, kemudian bekerja, juga mood yang tidak kunjung muncul. Untuk post pertama saya di bulan pertama tahun ini menyinggung tentang fenomena yang sedang hot – hotnya: BANJIR!!! Sudah menjadi habitat Jakarta setiap musim penghujan selalu banjir. Tidak diragukan lagi banjir merupakan kejadian yang biasa setiap tahun, terutama di bulan November sampai Februari di mana curah hujan sedang menggebu – gebu. Pergerakan angin sang pembawa hujan dapat kita lihat di sini.