Saya ingin berbagi renungan untuk kita di malam ini, ditulis
dalam Buletin Conscentia HKBP Yogyakarta edisi November 2009 lalu. Silakan membaca
bagi anda yang membutuhkan renungan.
Dalam
hidup ini, ketika engkau merasa sedih karena tidak diterima oleh teman-temanmu,
ingatlah bayi-bayi malang yang ditolak bahkan dibuang oleh orangtua kandungnya
di tempat sampah atau di pinggir jalan.
Ketika engkau merasa
sendiri,
bayangkanlah seorang nenek tua yang hidup sendirian dan selama seminggu
menunggu anak serta cucunya menjenguknya diakhir pekan.
Ketika engkau
dilecehkan
orang melalui kata-kata yang tajam, bayangkanlah para pengemis yang setiap hari
dilecehkan orang tetapi mereka masih tegar.
Ketika engkau putus
cinta dan merasa kesepian,
bayangkanlah orang-orang yang selalu bertepuk sebelah tangan dan tidak pernah
merasakan cinta dari seorang kekasih.
Ketika engkau berdiri
di depan cermin dan menemukan sehelai rambut putih di kepala, ingatlah orang yang
sakit kanker, tanpa rambut di kepala karena pengaruh kemoterapi.
Ketika engkau mulai
bersungut-sungut karena
masakan ibumu tidak seperti yang engkau harapkan, bayangkanlah anak-anak korban
tsunami yang tidak mempunyai ibu lagi untuk memasak makanan bagi mereka.
Ketika engkau
merasakan bahwa rumah yang engkau tempati itu kecil dan tidak bagus, bayangkanlah tunawisma
yang sama sekali tidak punya rumah untuk ditempati.
Ketika engkau tidak
merasa puas
karena suaramu tidak semerdu orang lain, ingatlah seorang tunarungu yang tidak
bisa berbicara tetapi belajar keras untuk bisa berbicara.
Ketika engkau tidak
puas
dengan tinggi badanmu atau bentuk rambutmu yang tidak sebaik yang lain,
ingatlah mereka yang dilahirkan dengan tubuh yang cacat, namun bisa menjalani
kehidupan dengan antusias.
Ketika engkau
kehilangan sedikit uang
dan engkau sangat marah dan damai sejahteramu hilang, ingatlah para korban
bencana alam yang kehilangan seluruh harta milik mereka.
Ketika engkau merasa
kesal
karena batuk pilek dan sakit kepala, bayangkanlah orang-orang yang divonis
dokter mengidap penyakit berat dan sulit diobati.
Mengucap
syukurlah untuk keberadaanmu sekarang.! Jika kau hanya memandang kepada masalah
dan kesulitanmu sendiri, akan sulit bagimu untuk bersyukur karena manusia tidak
pernah puas. Tetapi jika kau mencoba melihat sekelilingmu, maka kau akan sadar
bahwa kau adalah orang yang beruntung. Apa yang Tuhan berikan adalah kebaikan
semata, jika kita tidak menganggapnya demikian, itu karena kau hanya melihatnya
dari kacamata manusia yang terbatas.
(1 Tesalonika 5: 18)
No comments:
Post a Comment
please comment :)