Ketika sedang asyik surfing di twitter sore ini, saya membaca sebuah kabar menyedihkan. Telah berpulangnya salah satu pelatih asing terhebat di Indonesia, Miroslav Janu. Tentunya penggemar bola Indonesia terkejut, bahkan timnya saat ini Persebaya DU mengaku terkejut, karena sebelumnya coach Janu tidak menunjukkan tanda - tanda penyakit kronis apapun. Coach Janu menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Islam Jemursari, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (24/1) siang, tepatnya sekitar pukul setengah satu siang. Hasil pemeriksaan dokter mengatakan bahwa dia mengalami jantung koroner.
Menurut beberapa artikel yang saya baca, awalnya Coach Janu sedang bersantai sambil membaca koran di apartemennya di Surabaya. Tiba - tiba dia mengeluh sakit di bagian dada, kemudian langsung dibawa ke rumah sakit dan masuk ruang UGD. Tak lama kemudian dia menghembuskan nafas terakhirnya. Sebelum meninggal, dia sempat mengatakan kepada salah satu asistennya, Coach Tony Ho, bahwa dia tidak ingin meninggal di Indonesia.
Beberapa pelatih mengaku terkejut dan mengucapkan bela sungkawanya, seperti Coach Timo Scheunemann di akun twitternya @coachtimo "Kaget mendengar coach miro wafat. Life is so fragile+short" juga pelatih Persipura Jacksen F. Tiago @papinegro18 "Saya kehilangan salah satu saingan terberat dalam dunia kepelatihanku
selama di Indonesia........Vai com Deus JANU. see you again someday.", dan juga pemain timnas Singapura yang sempat bermain di Persija Baihakki Khaizan @Baihakki06 "Rest In Peace to ex Arema FC & Persela FC coach Miroslav Janu.."
Menurut penuturan Coach Timo, bahkan seorang Tomas Rosicky hormat terhadap Janu. Ketika itu Coach Timo sedang di Ceko dan berkesempatan melihat latihan timnas Ceko. Timo hendak berfoto dengan Rosicky, kemudian dengan setengah berteriak Coach Janu memanggil Rosicky dan menyuruhnya berfoto dengan Coach Timo. Melihat sikapnya yang membungkukkan badan terhadap Coach Janu, tentunya bisa dilihat bahwa seorang Rosicky, yang saat ini bermain di Arsenal sangat hormat dengan Miroslav Janu.
Ya, dunia sepakbola Indonesia kembali berduka, kali ini seorang pelatih hebat yang sudah menyumbang banyak kontribusi untuk sepakbola Indonesia telah tiada. Beberapa anak didiknya bahkan menjadi tulang punggung timnas Indonesia seperti Ponaryo Astaman dan Syamsul Chaeruddin.
Coach you're live eternally now. RIP in peace Miroslav Janu. Semoga sepakbola Indonesia bisa lebih baik seperti yang kau harapkan. Salute for you....#RIPMiroslavJanu (8 November 1959 - 24 January 2013).
Coach you're live eternally now. RIP in peace Miroslav Janu. Semoga sepakbola Indonesia bisa lebih baik seperti yang kau harapkan. Salute for you....#RIPMiroslavJanu (8 November 1959 - 24 January 2013).
No comments:
Post a Comment
please comment :)